Posts

Showing posts from May, 2018

Anemia Pada Ibu Hamil : Pengertian, Klasifikasi, Gejala, Penyebab, Dampak dan Pengobatannya

Anemia Pada Ibu Hamil : Pengertian, Klasifikasi, Gejala, Penyebab, Dampak dan Pengobatannya A.     Pengertian Anemia.   Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Anemia dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relatif mudah, bahkan murah. Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro, 2002).

Anemia Ibu Hamil : Jenis, Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatannya

Anemia Ibu Hamil : Jenis, Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatannya A.     Pengertian Anemia dalam Kehamilan. Anemia adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah kurang dari 12% gram (Winkjosastro,2002) sedangkan Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah dibawah 11% gram pada usia kehamilan 4-7 bulan (Saifuddin,2002). Jadi Anemia bukan penyakit kurang darah tapi, kurangnya sel darah merah karena jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah yang rendah dalam darah. B.      Jenis – Jenis Anemia dalam Kehamilan. Anemia dalam kehamilan dapat di bagi menjadi : 1.       Anemia defesiensi besi (62,3%). Anemia defisiensi besi adalah Anemia yang terjadi akibat kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam darah. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsure besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi