Cara Mengatasi Diare Pada Bayi
Cara Mengatasi Diare Pada Bayi
Cara mengatasi diare
pada bayi usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan dan seterusnya sebenarnya
tidaklah terlalu berbeda. Diare pada bayi ini harus segera diatasi karena akan
sangat berbahaya bagi sang bayi, bahkan jika dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan
kematian. Sobat sekalian, tentu cemas banget ya di saat si buah hati menderita
diare. Terutama bayi yang baru lahir dengan seringnya BAB di hampir sesudah
makan atau sesudah diberi ASI. Mengetahui apakah bayi menderita diare atau
tidak, sulit diketahui. Karena rata-rata bayi kerap BAB setelah makan atau
diberi ASI. Tetapi sobat yang sudah jadi bunda, coba perhatikan, kalau fesesnya
(kotoran BAB) nya berubah dalam jangka waktu lama, maka sobat tidak perlu
khawatir. Sebab BAB bayi kadang lembut, kadang agak padat tergantung apa yang
dikonsumsi bundanya karena bayi masih makan dari ASI bundanya. Namun, kalau
feses bayi berubah secara tiba-tiba, sobat patut waspada apakah si buah hati
tengah menderita diare atau tidak. Kabar baiknya, secara umum diare pada bayi
tidak perlu dicemaskan karena relatif ringan. Yang perlu sobat cemaskan dan
diwaspadai adalah, jangan sampai bayi mengalami dehidrasi. Jaga dan pastikan
asupan cukup nutrisi dan cairan untuk bayi lewat makanan dan pemberian ASI. Bagi
sobat sebagai bundanya, karena suplai nutrisi dan cairan bayi dari ASI, maka
jaga makanan yang dikonsumsi karena bayi diare kemungkinan besar akibat pola
makan bundanya. Pastikan makanan yang dikonsumsi bundanya mengandung cukup
gizi, nutrisi, cairan dan makanan sehat lain yang sangat diperlukan
perkembangan bayi. Meskipun tidak tertutup kemungkinan lain seperti kuman dan
parasit, tetapi yang utama adalah dari apa yang dimakan bayi.
A.
Mengatasi
Diare Pada Bayi 1 Bulan.
Bagaimana
bila diare menimpa bayi usia 1 bulan ?. Kemungkinan untuk bayi di atas 1 bulan,
terlebih bagi bayi yang sudah mulai mengkonsumi bubur di samping ASI, maka
diare bisa saja akibat infeksi virus, bakteri dan bakteri serta dari apa yang
dimakan oleh bayi. Umumnya bakteri penyebab diare pada bayi umur 1 bulan lebih
adalah Shigella, Salmonella, Staphylococcus, E. Coli dan Campylobacter. Gejala
tidak hanya diare dengan frekwensi BAB yang berulang kali, tetapi juga perut
kembung, sering buang angin, kram darah dalam tinja dan bisa juga disertai muntah.
Berikut
tips-tips cara mengatasi diare pada bayi 1 bulan yang harus bunda ketahui
untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, diantaranya :
1.
Pastikan
cairan dan ASI cukup untuk bayi.
Bila bayi muntah-muntah, teruslah
berikan ASI atau susu formula bayi. Hal ini untuk mencegah terjadinya
dehidrasi. Kalau bayi sobat mengkonsumsi susu formula, usahakan agar susu lebih
encer dari keadaan biasanya. Alergi bayi yang disebabkan oleh susu formula ini
dapat juga menyebabkan diare.
2.
Minta
bantuan tenaga medis.
Jika tidak bisa diberi ASI atau susu
formula, segera hubungi dokter, karena kemungkinan besar dokter akan memberikan
larutan elektrolit pediatric untuk bayi.
3.
Perhatikan
asupan makanan.
Untuk sobat sebagai bundanya,hindari
makanan dan minuman yang membuat buruk diare bila si kecil masih tergantung
ASI. Hindari makanan seperti pisang, saus apel dan roti kering manis serta
minuman soda, air gula dan jus buah yang mengandung gula dan banyak kandungan
air yang bisa menarik ke dalam usus dan menjadi penyebab diare kian memburuk. Bundanya
juga disarankan mengkonsumsi makanan kaya kabohidrat seperti roti, sereal,
buah-buahan dan sayuran.
B. Mengatasi Diare Pada Bayi 1 Tahun.
Untuk
mengatasi diare pada bayi umur 1 tahun ke atas, agak berbeda penangananya dengan
bayi umur 1 tahun ke bawah. Karena pola makan bayi umur 1 tahun terkadang sudah
mengkonsumsi bubur nasi dan tidak lagi bergantung ASI. Biasanya penyebab diare
anak umur 1 than selain seperti disebutkan di atas, juga disebabkan keracunan
makanan, alergi dan lain-lain.
1. Berikan oralit atau larutan gula
garam.
Untuk bayi umur 1 tahun bisa ditangani
dengan memberikan air larutan garam dan larutan garam tajin. Caranya, sediakan
1 sendok teh gula pasir, ¼ sendok teh garam dapur dan 1 gelas atau 200 ml air
panas. Diaduk semua bahan dan siap untuk diminumkan ke penderita.
2. Berikan larutan air tajin.
Cara larutan garam tajin yaitu
persiapkan 6 sendok makan atau 100 gram tepung beras, 1 sendok teh garam dapur
dan 2 liter air. Rebus menjadi satu hingga menjadi larutan garam tajin.
3. Perhatikan kebersihan makanan.
Di samping itu, sobat juga harus memperhatikan
faktor-faktor kebersihan makanan dan minuman, memastikan makanan ditutup atau
di tempat tertutup ketika di simpan, dan memberikan ASI ekslusif setidaknya 6
bulan kepada bayi serta bila menggunakan susu formula, rutin periksa botol dot
untuk dibersihkan dan steril.
Demikian tadi beberapa
tips cara mengatasi diare pada bayi yang harus bunda ketahui untuk mencegah
keadaan semakin memburuk. Jika keadaan bayi bunda tidak kunjung membaik, segera
hubungi tenaga medis untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Bunda sebagai
orang tua juga harus berhati hati dalam memberikan obat diare, karena
memberikan obat yang sembarangan dapat juga menimbulkan sumbatan pada usus atau
obstruksi illeus karena feses yang harusnya keluar justru tertahan didalam
perut.
Comments
Post a Comment