Penyakit HIV AIDS : Gejala, Penyebab dan Cara Menghindarinya
Penyakit HIV AIDS : Gejala, Penyebab
dan Cara Menghindarinya
AIDS menjadi penyakit
yang menambah daftar jumlah penyakit paling mematikan yang belum memiliki
obat. Karena itulah semua orang di dunia ini sangat takut terhadap penyakit
AIDS. AIDS merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari virus,
sebuah virus yang sering disingkat dengan nama HIV. HIV atau Human
Immunodeficiency Virus sebenarnya bukan jenis virus penyakit menular yang
mudah menyebar. Penyakit ini akan menular melalui pertukaran darah dan cairan
tubuh lain. Kontak secara langsung tanpa melibatkan cairan tertentu sama
sekali tidak berbahaya. Beberapa
perantara yang menyebabkan penularan AIDS adalah seperti :
1.
Pemakaian jarum suntik bersama dengan
penderita AIDS.
2.
Hubungan seksual bebas tanpa pelindung.
3.
Transfusi darah yang mengandung HIV
serta wanita hamil kepada janin.
A.
Gejala
HIV AIDS.
HIV
AIDS memang membutuhkan waktu sebelum benar-benar virus memang menginfeksi ke
dalam tubuh. Gejala awal infeksi HIV bisa menyebabkan gangguan kesehatan biasa
seperti flu , batuk, demam dan sakit kepala. Tapi setelah dua minggu lebih
dan tubuh memberikan reaksi yang besar terhadap infeksi virus HIV maka gejala
lain sering muncul. Berikut ini adalah
berbagai gejala yang muncul sesuai dengan tahapan infeksi virus HIV hingga
menjadi AIDS.
1.
Gejala
Awal.
Semua penderita HIV AIDS biasanya
memiliki beberapa gejala yang berbeda. Setiap tahap awal biasanya menghasilkan
gejala seperti penyakit biasa. Infeksi HIV biasanya akan meningkatkan gejala
setelah masa virus masuk ke dalam tubuh antara 2 hingga 6 minggu. Tubuh akan
mengirimkan respon yang menandakan bahwa virus sudah masuk ke dalam tubuh.
Gejala awal ini bisa muncul dalam beberapa waktu yang berbeda, bahkan ada
penderita HIV yang tidak pernah merasakan gejala hingga lebih dari 8 tahun.
Berikut
ini beberapa gejala HIV AIDS awal yang umum terjadi :
1.
Demam tinggi yang terkadang sembuh
sendiri, namun bisa muncul lagi dalam waktu mendadak.
2.
Rasa sakit pada tenggorokan dan
biasanya rasa sakit lebih sering dilihat sebagai gejala flu.
3.
Ada ruam kemerahan dan hitam pada
di atas kulit.
4.
Tubuh akan terasa lebih lelah dan
tidak bisa melakukan aktivitas dengan bebas.
5.
Rasa sakit pada semua bagian
persendian dan otot.
6.
Terjadi pembengkakan pada bagian
kelenjar yang tidak disertai dengan rasa sakit.
7.
Sakit Kepala yang sangat parah
dan bisa menyebabkan penderita tidak bisa bangun atau membuka mata.
2.
Gejala Tahap
Lanjut.
Pada tahap yang lebih lanjut maka
sebenarnya penderita justru tidak merasakan gejala seperti pada tahap awal.
Virus akan berkembang dalam tubuh dan tidak menyebabkan rasa sakit. Padahal
selama periode ini sebenarnya virus berkembang dan merusak sistem tubuh.
Perawatan dan pengobatan yang dilakukan pada tahap lanjut berfungsi untuk
mengendalikan pertumbuhan sel dan menjaga kerusakan organ. Biasanya masa tahap
lanjut bisa mencapai 10 tahun atau lebih tergantung dari kondisi penderita.
Pada tahap ini penderita tetap bisa memiliki potensi menularkan HIV meskipun
virus yang berkembang dalam tubuh jumlahnya sudah lebih kecil.
3.
Gejala
Tahap Akhir.
Pada tahap akhir biasanya infeksi virus
HIV sudah menjadi AIDS yang berarti bahwa tubuh sudah mengalami beberapa
perubahan yang sangat besar untuk kesehatan. Virus HIV yang telah berkembang
akan mengalami perubahan dan menggerogoti sistem kekebalan tubuh.
Berikut
ini beberapa gejala HIV AIDS yang bisa muncul, yaitu :
1.
Sistem kekebalan tubuh yang terus
melemah dan mudah terserang penyakit.
2.
Berat badan menurun cepat dan tanpa
alasan khusus.
3.
Banyak mengeluarkan keringat
terutama pada malam hari meskipun saat cuaca panas dan dingin.
4.
Merasakan lelah yang sangat panjang
dan membuat tubuh tidak bisa digunakan untuk beraktivitas.
5.
Terjadi pembengkakan kelenjar pada
bagian ketiak, leher maupun selangkangan.
6.
Gangguan pencernaan yang bisa
menyebabkan diare dan muntah berlebihan selama beberapa minggu.
7.
Banyak luka kecil yang ditemukan
pada bagian mulut, alat kelamin hingga anus.
8.
Penderita akan mengalami depresi yang
menyebabkan kehilangan ingatan dan depresi yang mengacaukan mental.
B. Fakta-Fakta Gejala HIV AIDS.
Penyakit
HIV AIDS biasanya memang menimbulkan gejala awal yang sulit untuk dipahami.
Bahkan masih terjadi kesalahan ketika menentukan jenis penyakit yang terjadi
seperti penyakit tifus atau kelelahan. Padahal mungkin penderita HIV AIDS
sudah merasa ketakutan. Metode untuk memastikan diagnosa hanya bisa dilakukan
dengan pemeriksaan darah.
Berikut ini adalah beberapa macam
fakta tentang gejala HIV AIDS :
1.
Gejala
Awal.
Gejala HIV AIDS awal sama sekali tidak
menunjukkan tentang infeksi virus HIV AIDS. Beberapa gejala yang ringan seperti
flu, batuk, sakit kepala, demam dan merasa lelah adalah hal yang sangat wajar.
Kondisi ini bisa terjadi selama 2 hingga 6 minggu. Setelah itu kondisi tubuh
akan pulih seperti biasa dan sebenarnya tubuh akan mengembangkan virus HIV
selama beberapa tahun.
2.
Pembengkakan
Kelenjar.
Kelenjar getah bening yang ada dalam
tubuh berfungsi untuk mencegah semua infeksi dalam tubuh. Jika virus HIV telah
masuk ke dalam tubuh maka bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar. Kondisi ini
disebabkan karena kekebalan tubuh menurun drastis dan kelenjar getah bening
bekerja terlalu keras. Penderita bisa mengalami kondisi ini selama beberapa
bulan.
3.
Penyakit
Infeksi.
Ketika virus HIV telah masuk ke dalam
tubuh maka tubuh akan melawan namun infeksi virus sering membuat sistem
kekebalan menurun dengan cepat. setelah itu maka tubuh akan mengembangkan
berbagai jenis penyakit yang disebabkan karena infeksi seperti radang
paru-paru, infeksi pada ginjal, mata, saluran pencernaan, dan bahkan hingga ke
otak. Kondisi ini menyebabkan infeksi HIV akan sulit untuk diobati.
4.
Gangguan
Reproduksi.
Bagi wanita maupun pria yang terkena
infeksi HIV maka bisa menyebabkan gangguan reproduksi. Gangguan ini menyebabkan
wanita mengalami gangguan siklus menstruasi. Selain itu masalah penyakit
seksual lainnya juga akan lebih sering muncul seperti infeksi radang panggul,
kanker serviks dan penyakit kelamin.
5.
Muncul
Ruam Pada Kulit.
Penderita HIV AIDS memang sangat rentan
dengan paparan sinar matahari. Ruam merah dapat muncul di semua bagian kulit.
Biasanya dimulai dengan benjolan kecil yang akan membuat kulit disekitarnya
menjadi kusam dan bersisik. Selain itu penyakit kulit juga bisa berkembang dari
infeksi virus herpes.
6. Gejalanya membuat tubuh lemah.
Gejala yang muncul pada tahap lanjut
biasanya banyak disertai dengan penyakit yang bisa membuat tubuh menjadi lebih
lemah. Biasanya penderita akan mengalami gangguan pencernaan yang menyebabkan
nafsu makan menurun, nyeri pada semua bagian sendi tubuh, batuk yang kronis dan
kesulitan pernafasan. Bahkan pada tahap yang lebih lanjut penderita bisa
menderita tekanan mental yang lebih berat hingga Stress.
C. Cara Mengurangi Resiko HIV AIDS.
Penularan
HIV AIDS hanya terjadi jika ada penularan cairan dari tubuh penderita ke orang
lain. Beberapa media sering menyebabkan penularan dengan cepat seperti darah
dan cairan sperma.
Berikut ini langkah yang bisa
dilakukan untuk mencegah penularan HIV AIDS :
1.
Hindari
Seks Bebas.
Potensi seks bebas yang berkembang akan
memicu penyebaran HIV AIDS menjadi lebih cepat.
2.
Setiap
pada Pasangan.
Setia hanya dengan satu pasangan dan
saling percaya menjadi dorongan yang kuat untuk menurunkan resiko penyakit HIV
AIDS.
3.
Hindari
Narkoba.
Semua jenis narkoba memiliki efek yang
buruk untuk kesehatan. Bahaya Narkoba dengan pemakaian jarum suntik
secara bersama-sama bisa meningkatkan resiko penyakit ini menjadi lebih luas.
4.
Pemeriksaan
HIV AIDS.
Hal ini harus dilakukan untuk orang yang
ingin melakukan menyumbangkan darah. Disamping itu, untuk mencegah agar tidak
terjadi penularan lewat tranfusi darah.
5.
Pengembangan
kegiatan agama, sosial dan budaya.
Berbagai macam kegiatan yang mendorong kesadaran
masyarakat tentang HIV AIDS akan menurunkan resiko pencegahan.
Comments
Post a Comment