Amnesia atau Lupa Ingatan
A. Pengertian Amnesia.
Amnesia
adalah kondisi seseorang yang kehilangan memorinya. Hilang ingatan dapat
berlangsung sementara, dimana memori penderita kembali. Namun juga bisa
permanen. Kenali berbagai penyebab hingga cara pengobatannya. Saat terkena
gangguan ini, penderita tidak dapat mengingat sesuatu yang normalnya bisa
diingat. Contohnya beragam, seperti di mana ia tinggal, siapa teman dekatnya,
apa yang ia makan saat sarapan, hingga siapa presiden saat itu.
B. Berbagai Jenis Amnesia.
Jenis
memori serta berapa lama ingatan penderita hilang sangat beragam, tergantung
jenis hilang ingatan yang dideritanya.
Kondisi ini terbagi menjadi 4
jenis, yaitu :
1.
Anterograde.
Jenis ini bersifat sementara, seperti
lupa ingatan saat mabuk. Namun juga dapat bersifat permanen jika area
hippocampus di otak rusak. Hippocamus adalah area penting untuk pembentukkan
memori.
2.
Retrogade.
Tipe ini menyebabkan memori yang telah
dibuat, hilang. Memori terbaru akan menjadi sasarannya lebih dulu. Kemudian
secara perlahan menyerang memori lama, seperti ingatan masa kecil.
3.
Infantile.
Sebagian besar orang tidak bisa
mengingat 3 hingga 5 lima tahun pertama dalam hidupnya. Fenomena tersebut
dikenal sebagai infantile amnesia.
4.
Transien
Global Amnesia (TGA).
Penderita TGA dapat mengalami
kebingungan. Kondisi ini bersifat datang dan pergi berulang kali selama
beberapa jam. Penderita mungkin kehilangan memorinya sekitar 2 jam sebelum TGA
terjadi. Dan tidak mengingat apa yang ia lakukan selama kebingungan.
C.
Penyebab
Terkena Amnesia.
Kondisi
ini disebabkan oleh kerusakan vital pada area otak yang mengolah ingatan. Hal
tersebut dapat terjadi karena banyak hal.
Beberapa di antaranya adalah :
1.
Kepala
Terbentur atau Terluka.
Sakit pada kepala parah akibat tumor dan
infeksi dapat menyebabkan kerusakan pada otak. Inilah yang bisa menyebabkan
pasien menderita masalah ingatan secara permanen. Sedangkan gegar otak hanya
akan mengganggu ingatan waktu seperti jam, hari, atau minggu. Dan biasanya
sembuh dalam seminggu setelahnya.
2.
Trauma
atau Stres.
Meski jarang terjadi, stres atau trauma berat
(seperti menjadi korban kekerasan) dapat menyebabkan kehilangan memori. Tubuh
akan menolak perasaan atau informasi yang terlalu sulit untuk Anda tangani. Beberapa
penderita juga kehilangan ingatan akan dirinya sendiri. Namun kondisi ini hanya
dalam jangka waktu sebentar.
3.
Kerusakan
pada Otak.
Kerusakan pada otak akibat operasi atau penyakit.
Contohnya, stroke, anoxia, demensia, dan kerusakan pada hippocampus.
Kondisi
- kondisi ini dapat menyebabkan hilang ingatan. Anoxia sendiri adalah penipisan
oksigen pada otak dan mengakibatkan kehilangan ingatan. Sementara demensia
merupakan kondisi dimana sebagian besar otak, termasuk area penyimpan ingatan
mengalami kerusakan. Kondisi hilang ingatan ini juga dapat disebabkan oleh
konsumsi alkohol maupun penggunaan obat-obatan tertentu seperti heroin. Begitu
juga dengan demam tinggi.
D. Diagnosis dan Pengobatan Amnesia.
Bila
Anda atau kenalan Anda mengalami kondisi ini, segera bawa ke dokter. Dokter akan
menanyakan pertanyaan seputar ingatan harian untuk memastikan kondisi. Tes
seperti CT scan juga mungkin dilakukan untuk memeriksa kerusakan pada otak. Penanganan
amnesia sendiri akan disesuaikan dengan penyebab terjadinya. Amnesia akibat
alkohol dapat ditangani lewat detoksifikasi. Sedangkan hilang ingatan akibat
luka pada kepala mungkin tidak dapat disembuhkan secara total. Tetapi ingatan
akan membaik pada 6-9 bulan setelahnya. Jika terjadi akibat trauma, kehilangan
memori biasanya akan sembuh sendiri seiring berjalannya waktu. Namun hilang
ingatan akibat demensia sebagian besar tidak dapat disembuhkan. Dokter akan
menyarankan untuk melakukan program belajar mengingat atau terapi okupasi.
Terapi ini dapat membantu pasien mempelajari informasi baru dengan teknik
mengingat yang mudah dilakukan.
E. Upaya Pencegahan Amnesia.
Kerusakan
otak adalah sebab utama hilang ingatan. Sehingga untuk menghindarinya, Anda
dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya luka pada otak.
Berikut beberapa cara yang dapat
diterapkan :
1. Menggunakan
helm saat bersepeda atau naik motor, dan sabuk pengaman saat menyetir.
2. Menghindari
konsumsi minuman beralkohol berlebih.
3. Segera
temui dokter bila terjadi masalah pada area kepala, seperti sakit kepala parah
atau gejala stroke.
4. Secepatnya
menangani infeksi apapun agar tidak berpotensi menyebar ke otak. Anda juga
dapat menjaga kesehatan mental. Misalnya, dengan traveling, membaca buku,
mengikuti kursus, dan banyak lagi. Jangan lupa juga untuk menerapkan pola makan
sehat dan gaya hidup aktif. Kedua cara ini juga dapat menjauhkan Anda dari
kerusakan otak sekaligus berbagai penyakit lain.
Comments
Post a Comment