Penyakit Amiloidosis : Jenis, Gejala dan Pengobatannya
Penyakit Amiloidosis : Jenis, Gejala
dan Pengobatannya
A. Pengertian Amiloidosis.
Amiloidosis
merupakan keadaan Protein yang dinamakan amiloid menumpuk pada jaringan
dan juga organ tubuh. Jika hal ini terjadi, maka kinerja tubuh akan terpengaruh
dan amiloidosis merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius dan
bisa menyebabkan gagalnya organ sampai kematian.
B. Jenis Amiloidosis.
Amiloidosis
dibagi lagi menjadi beberapa jenis yang berbeda yakni amiloidosis primer,
amiloidosis sekunder, amiloidosis terkait dialisis dan juga amiloidosis
keturunan, ambiloidosis sistemik, amiloidosis spesifik organ dan beberapa jenis
abiloidosis yang terjadi di beberapa organ tubuh lainnya.
1.
Amiloidosis
Primer (Sistemik AL)
Amiloidosis ini terjadi tanpa diketahui
dengan jelas apa penyebabnya dan hanya terlihat pada orang yang menderita
kanker darah yakni multiple myeloma. Amiloidosis ini menjadi jenis paling umum
dari amiloidosis. Sistemik dalam amiloidosis ini memiliki arti berpengaruh pada
seluruh tubuh seperti usus, jantung, hati, ginjal dan juga saraf tertentu.
Sedangkan AL merupakan singkatan yang jika diartikan menjadi amiloid rantai
ringan yang merupakan jenis protein penyebab amiloidosis tersebut.
2.
Amiloidosis
Sekunder (Sistemik AA)
Amiloidosis terjadi karena penyakit
radang kronis lainnya yakni Lupus, rheumatoid arthritis, TBC, jenis kanker tertentu dan juga penyakit radang
usus seperti crohn dan kolitis ulseratif. Jenis amiloidosis ini juga akan
berpengaruh pada organ lainnya seperti hati, ginjal, kelenjar adrenal dan juga
kelenjar getah bening. AA dalam jenis amiloidosis ini memiliki arti protein
amiloid A yang menjadi penyebab amiloidosis tersebut.
3.
Amiloidosis
Terkait Dialisis (DRA).
Amiloidosis jenis ini biasanya terjadi
pada orang dewasa yang disebabkan karena endapan beta-2 microglobulin di dalam
darah. Penyimpanannya sendiri bisa terjadi pada jaringan yang berbeda-beda,
akan tetapi paling sering terjadi pada bagian sendi, tulang dan juga tendon.
4.
Amiloidosis
Keturunan (AF).
Ini merupakan jenis amiloidosis yang
jarang terjadi karena keturunan dari keluarga. Penyakit ini bisa terjadi karena
protein amiloid transthyretin yang tidak normal yang di produksi pada organ
hati. Protein tersebut yang bertanggung jawab dari penyakit amiloidosis ini
secara umum.
5.
Amiloidosis
Sistemik (SSA).
Ini bisa terjadi karena TTR normal dalam
jantung dan jaringan lain mengalami penumpukkan dan biasanya terjadi pada
lelaki dewasa.
6.
Amiloidosis
Spesifik Organ.
Amiloidosis jenis ini terjadi karena
penumpukkan protein amiloid di organ tunggal termasuk kuli yang dinamakan
amiloidosis kulit.
7.
Amiloidosis
Ginjal.
Ginjal yang bertugas untuk menyaring
limbah serta racun dari darah akan terhambat karena deposito amiloidosis.
Apabila ginjal tidak bisa bekerja dengan optimal, maka air serta racun yang
berbahaya akan menumpuk pada tubuh.
Amiloidosis
ginjal ini juga akan menimbulkan beberapa gejala seperti :
1.
Pembengkakan pada kaki.
2.
Pembengkakan di sekitar area mata.
3.
Kadar protein pada urin menjadi
tinggi atau proteinuria.
8.
Amiloidosis
Gastrointestinal.
Amiloidosis yang menyerang
gastrointestinal atai GI akan memperlambat kontraksi pada otot usus atau
peristaltik untuk mendorong makanan yang ada di usus.
Apabila
amiloidosis ini terjadi pada pencernaan, maka gejala yang ditimbulkan adalah :
1. Sakit
Perut.
2. Mual.
3. Diare.
4. Berat
badan yang mengalami penurunan.
5. Amiloidosis
hati.
6. Terjadi
pembesaran hati.
7. Penumpukkan
cairan di dalam tubuh.
8. Fungsi
organ hati yang abnormal.
9.
Amiloidosis
Neuropati.
Ini merupakan kondisi tertimbunnya
amiloid yang bisa menyebabkan kerusakan pada saraf tepi atau saraf perifer yang
merupakan saraf di bagian luar otak serta sistem tulang belakang. Saraf perifer
ini nantinya akan memberikan informasi dari tulang belakang atau sistem saraf
pusat dengan tubuh seperti contohnya saraf tepi yang mengantarkan sensasi sakit
pada otak, jari yang terulut api dan sebagainya.
Apabila
amiloidosis berpengaruh pada saraf maka penderita akan mengalami gejala seperti
:
1.
Keringat berlebih.
2.
Sulit mengendalikan buang air besar
dan air kecil.
3.
Memiliki masalah keseimbangan.
4.
Sensasi melayang pada saat berdiri.
5.
Tekanan darah yang tidak dapat di
kontrol.
C. Gejala Amiloidosis.
Gejala
yang sering ditimbulkan amiloidosis biasanya sangat ringan dan bahkan bisa
tidak terlihat sama sekali. Akan tetapi, gejala ini sendiri juga bergantung
dari dimana protein amiloid itu terkumpul di dalam tubuh dan hanya dokter yang
bisa mendiagnosa amiloidosis tersebut.
Gejala umum dari amiloidosis
diantaranya adalah :
1. Sering
merasa kelelahan.
2. Terjadi
perubahan warna kulit.
3. Terasa
nyeri pada sendi.
4. Tinja
bewarna coklat pekat seperti tanah liat.
5. Selalu
merasa kenyang atau perut terasa penuh.
6. Anemia
atau sel darah merah yang menurun.
7. Sesak
napas.
8. Terjadi
pembengkakan pada area lidah.
9. Genggaman
semakin melemah.
10. Kesemutan
dan mati rasa di bagian tungkai dan kaki.
11. Mengalami
masalah berat badan.
12. Dinding
otot jantung menjadi kaku.
13. Melemahkan
otot jantung.
14. Mempengaruhi
denyut jantung.
15. Aliran
darah tidak lancar.
16. Merasa
mual.
17. Terjadi
pembengkakan pada pergelangan kaki.
D. Diagnosa Amiloidosis.
Untuk
mendiagnosa penyakit amiloidosis ini, maka dokter akan melakukan pemeriksaan
secara menyeluruh, terperinci dan akurat dari riwayat kesehatan pasien sehingga
nantinya dokter bisa mendiagnosa penyakit amiloidosis tersebut.
1.
Elektroforesis.
Elektrofpresis atau tes rantai ringan
yang merupakan teknik laboratorium canggih bisa dilakukan untuk digunakan
sebagai bukti awal dari beberapa protein amiloid dan tidak ada tes darah yang
bisa dilakukn untuk deteksi amiloidosis.
2.
Biopsi.
Biopsi juga harus dilakukan untuk
memastikan diagnosis amiloidosis sekaligus menentukan jenis spesifik dari
protein yang menjadi pwnyebab amiloidosis. Sampel jaringan yang akan digunakan
untuk biopsi diambil dari lemak bagian perut, mulut, dubur atau organ lain yang
terlibat, akan tetapi biopsi ini tidak selalu diperlukan untuk mendiagnosa
amiloidosis.
3.
Menguji
Genetik.
Pengujian genetik ini akan dilaksanakan
jika dokter mencurigai pasien mempunyai tipe amiloidosis yang diturunkan dari
keluarga dan pengobatan ini dilakukan dengan cara berbeda dari diagnosa
amiloidosis lainnya.
E. Komplikasi Amiloidosis.
Saat
seseorang menderita amiloidosis, maka akan berkaitan dengan beberapa komplikasi
yang berkaitan dengan penyakit ini seperti:
1. Ginjal
tidak bisa menyaring limbah serta sisa zat secara optimal dan akan terjadi
gagal ginjal.
2. Terjadi
masalah jantung seperti aliran darah ke seluruh tubuh akan terhambat dan bisa
menimbulkan masalah pernapasan. Amiloidosis yang menumpuk juga akan
mengakibatkan serangan Jantung sampai gagal jantung.
3. Mati
rasa dan kehilangan sensitivitas rangsangan di beberapa bagian tubuh seperti
kaki, tangan, sistem saraf terutama bagian tulang belakang.
F. Pengobatan Medis Amiloidosis.
Sebenarnya,
penyakit amiloidosis ini tidak bisa disembuhkan dan dokter umumnya akan
meresepkan pengobatan untuk menekan perkembangan dari pembentukan protein
amiloid dan juga mencegah gejala amiloidosis terjadi. Apabila amiloidosis yang
di derita berhubungan dengan kondisi lain, maka akan ada beberapa pengobatan
untuk mentargetkan pada kondisi yang menjadi dasarnya.
1.
Transplantasi
Sel
:
Transplantasi sel serta kemoterapi dosis
tinggi serta stem sel biasanya akan dilakukan untuk menghilangkan zat yang
menjadi penyebab dari pembentukan amiloidosis untuk pasien amiloidosis AL dan
tidak lebih dari 2 organ yang mengalami kerusakan. Namun, obat-obatan
kempterapi juga bisa digunakan untuk mengobati amiloidosis primer AL ini.
2.
Steroid
:
Steroid yang merupakan obat anti
inflamasi digunakan untuk amiloidosis sekunder yang diberikan untuk melawan
radang.
3.
Transplantasi
Hati
:
Transplantasi hati juga mungkin bisa
dilakukan untuk mengobati amiloidosis khususnya amiloidosis turunan keluarga.
4.
Transplantasi
Jantung atau Ginjal :
Transplantasi jantung atau ginjal juga
mungkin akan dilakukan untuk meringankan gejala yang ditimbulkan dari
amiloidosis dan juga menghilangkan zat penyebab amiloidosis.
5.
Obat
Diuretik :
Obat diuretik umumnya juga akan
diberikan untuk membuang kelebihan air yang ada di dalam tubuh.
G. Pengobatan Alami Amiloidosis.
1.
Buah
Anggur Merah.
Dari beberapa penelitian medis
membuktikan jika resveratrol yang terkandung di dalam buah anggur merah
mempunyai beberapa manfaat untuk mencegah sekaligus melawan perkembangan serta
tingkat keparahan dari amiloidosis. Resveratrol juga dianggap seperti alergen
untuk beberapa orang sehingga penderita amiloidosis ini sangat baik untuk
memperbanyak konsumsi buah anggur merah ini.
2.
Germanium.
Germanium merupakan kandungan zat kimia
yang ada di dalam tanaman germanium dan senyawa lainnya. Dari penelitian
memperlihatkan jika amiloidosis juga bisa dicegah dengan menggunakan germanium
tersebut dan efeknya akan berpengaruh ke seluruh bagian tubuh yang mengalami
amiloidosis.
3.
Diet
Rendah Garam.
Diet garam menjadi pilihan terbaik untuk
dijalankan penderita amiloidosis sehingga penyebaran amiloidosis bisa dicegah
sekaligus mengurangi tingkat keparahan amiloidosis tersebut.
4.
Istirahat
Cukup.
Dengan istirahat yang cukup, maka
ketegangan yang terjadi pada amiloidosis bisa dikurangi sehingga tubuh bisa
lebih kuat. Sistem organ tubuh akan bekerja lebih keras untuk mempertahankan
fungsi normal, sehingga tekanan berlebihan tersebut akan memperburuk kondisi
sekaligus menyebabkan kerusakan parah pada fungsi organ dan juga jaringan.
5.
Makanan
Tinggi Serat.
Saluran pencernaan akan menjadi bagian
tubuh yang paling sering mengalami amiloidosis sekaligus lebih rapuh dan rentan
terhadap kerusakan. Oleh karena itu, penderita amiloidosis harus mulai
menjalani diet tinggi serat sehingga fungsi usus halus bisa bekerja optimal dan
juga meningkatkan penyerapan hara dari asupan makanan.
6.
Konsumsi
Buah dan Sayuran.
Nutrisi tinggi yang terdapat di dalam
buah dan sayuran seperti kalium sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan
jantung sekaligus sangat penting untuk mencegah dan mengobati amiloidosis. Organ
jantung sendiri juga menjadi salah satu target utama dari amiloidosis, sehingga
dengan melindungi organ jantung maka komplikasi serius bisa dihindari. Berbagai
buah dan sayuran yang baik di konsumsi penderita amiloidosis diantaranya adalah
pepaya, pisang, jeruk, tomat, bayam dan juga ubi jalar.
7.
Omega
3.
Omega-3 juga menjadi nutrisi penting
yang dibutuhkan penderita amiloidosis dan bisa ditemukan pada beberapa jenis
daging serta minyak ikan. Asam lemak ini akan melindungi organ jantung serta vaskular
penderita sekaligus memperlancar peredaran darah sehingga selalu berfungsi
dengan baik.
Amiloidosis
menjadi salah satu jenis penyakit mengerikan yang asal usulnya tidak bisa
dijelaskan sehingga penyebab dari amiloidosis ini tidak bisa ditentukan.
Sementara pengobatan hanya berfungsi untuk mencegah penyakit ini semakin parah
dan mengurangi gejala yang ditimbulkan. Hanya penanganan medis yang bisa
mengatasi penyakit ini dengan baik sehingga efek kerusakan organ tubuh bisa
dikurangi.
Comments
Post a Comment