Penyakit Kanker Mulut (Oral Cancer atau Mouth Cancer) : Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
Penyakit Kanker Mulut (Oral Cancer
atau Mouth Cancer) : Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
A. Pengertian Kanker Mulut.
Kanker
mulut adalah kondisi timbulnya sel kanker yang tidak terkendali dan menimbulkan
kerusakan pada mulut. Umumnya muncul di sekitar lidah, langit-langit, pipi
bagian dalam, bibir atau gusi. Meski lebih jarang terjadi, kanker juga dapat
tumbuh di sekitar kelenjar yang memproduksi air liur, amandel di bagian
belakang mulut dan faring pada tenggorokan.
Kanker
mulut lebih banyak terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Pria memiliki risiko
lebih tinggi terkena kanker mulut dibandingkan wanita. Jika tidak diobati
sedini mungkin, kanker mulut sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan
kematian. Kanker mulut yang dideteksi dan diobati sejak stadium awal,
penderitanya kemungkinan dapat sembuh lebih tinggi. Jika kanker sudah semakin
menyebar, maka kemungkinan untuk sembuh semakin rendah.
B. Gejala Kanker Mulut.
Gejala
yang umum muncul pada kanker mulut antara lain luka atau sariawan yang tidak
sembuh setelah beberapa minggu. Selain itu, gejala lain yang mungkin timbul
seperti benjolan di mulut atau leher yang menetap. Sebagian kasus kanker mulut
juga diawali dengan timbulnya area berwarna merah atau putih pada lidah atau
mulut.
Gejala lain kanker mulut termasuk :
1.
Gigi goyang tanpa alasan yang
jelas.
2.
Perdarahan dalam mulut tanpa
alasan.
3.
Sulit mengunyah, menelan atau
menggerakkan rahang atau lidah.
4.
Sakit tenggorokan kronis.
5.
Perubahan suara, misalnya menjadi
parau.
6.
Sakit telinga.
7.
Penurunan berat badan yang drastis.
8.
Perubahan dalam bicara, misalnya
menjadi cadel.
9.
Mati rasa atau kebas pada lidah
atau bibir yang tidak diketahui alasannya.
Gangguan atau penyakit
di sekitar mulut yang tidak segera sembuh setelah tiga minggu, sebaiknya segera
diperiksa ke dokter.
C. Penyebab Kanker Mulut.
Kanker
terjadi karena adanya mutasi genetik yang membuat sel tubuh berkembang tanpa
kendali. Jika tidak diobati, maka kanker mulut yang berawal dari satu bagian
mulut akan berkembang ke bagian mulut lain, ke leher dan kepala hingga seluruh
tubuh.
Yang
paling banyak terjadi adalah kanker mulut yang diawali dari sel skuamosa yang
terletak pada bibir dan bagian dalam mulut atau disebut dengan karsinoma sel
skuamosa. Hingga kini belum diketahui penyebab pasti yang membuat mutasi sel
skuamosa menjadi kanker mulut. Namun, ada beberapa faktor risiko yang terkait
dengan hal tersebut.
D. Faktor Risiko Kanker Mulut.
Faktor
risiko kanker mulut yang utama adalah merokok dan konsumsi alhokol. Diketahui
perokok memiliki risiko hingga tiga kali lipas lebih tinggi dibanding bukan
perokok. Demikian juga perokok dan rutin mengonsumsi alkohol meningkatkan
risiko hingga 30 persen dibandingkan yang tidak merokok dan tidak mengonsumsi
alkohol.
Ada pula faktor risiko lain seperti
:
1.
Infeksi dari Human papillomavirus
(HPV).
2.
Paparan ultraviolet yang berlebihan
pada bibir atau bagian mulut.
3.
Paparan radiasi atau radioterapi
pada di sekitar leher dan kepala.
4.
Paparan dari bahan kimiawi seperti
asbestos, formaldehyde dan asam sulfat.
5.
Pola makan dengan terlalu banyak
konsumsi makanan digoreng, daging merah atau olahan juga turut meningkatkan
faktor risiko kanker mulut.
6.
Gangguan pencernaan yang membuat
asam lambung kembali ke arah tenggorokan, seperti Gastro-esophageal reflux
disease (GERD).
E. Diagnosis Kanker Mulut.
Untuk
memastikan diagnosis kanker mulut, dokter atau dokter gigi akan memeriksa
gangguan atau penyakit pada bibir dan mulut. Misalnya luka atau sariawan. Jika
mencurigai kondisi tersebut sebagai kanker mulut, maka dokter dapat mengambil
sampel dari sel di sekitar mulut melalui prosedur biopsi. Sel tersebut kemudian
akan dianalisa, apakah terdapat sel kanker atau prakanker yang dapat berubah
menjadi kanker pada masa yang akan datang. Apabila sudah dipastikan adanya sel
kanker, maka dokter akan memeriksa lebih lanjut untuk mengetahui seberapa
banyak area yang terkena kanker atau stadium kanker. Stadium kanker mulut mulai
dari stadium I hingga IV.
Pada
stadium awal, kanker tergolong kecil pada satu area tertentu. Semakin tinggi
stadium, berarti kanker sudah lebih luas dan menyebar. Pada kanker mulut
stadium IV, kanker sudah mmenyebar ke bagian leher, kepala bahkan bagian tubuh
lain. Untuk menentukan stadium kanker, dokter dapat melakukan prosedur
endoskopi. Prosedur ini menggunakan kamera kecil dan fleksibel yang dimasukkan
ke dalam hidung hingga tenggorokan.
Ada
pula pemeriksaan lain untuk menentukan seberapa luas penyebaran kanker pada
mulut dan sekitarnya yaitu termasuk X-ray, CT scan, PET scan, MRI dan
sebagainya. Hasil pemeriksaan yang menentukan stadium kanker mulut, kemudian
akan menentukan cara pengobatan yang dilakukan.
F. Pengobatan Kanker Mulut.
Ada beberapa pilihan utama untuk
mengobati kanker mulut, diantaranya :
1. Radioterapi.
Memanfaatkan energi dari sinar x atau
x-ray untuk membunuh sel kanker.
2. Kemoterapi.
Menggunakan obat untuk membasmi sel
kanker.
3. Operasi.
Sel kanker diangkat melalui operasi, meski biasanya
sebagian sel atau jaringan normal juga terangkat.
Tidak
jarang, pengobatan kanker mulut menggunakan kombinasi dari tiga jenis
pengobatan tersebut. Misalnya, operasi pengangkatan sel kanker kemudian diikuti
dengan serangkaian radioterapi untuk mencegah kanker tumbuh lagi. Pengobatan
kanker mulut juga tetap akan memperhatikan kondisi dan fungsi mulut antara lain
bernapas, berbicara dan makan.
Comments
Post a Comment